Jumat, 22 Januari 2016

KAPAL NUSANTARA ABAD VII,......artefak kapal kuno dari Rembang

          Ingin tahu seperti apa kapal nusantara ?  ini akan menggugah rasa kita sebagai keturunan bangsa bahari.  yaaa rasa bangga bahwa kita adalah ternyata memiliki leluhur yang kiranya adalah pelaut tangguh. sekaligus mampu mempunyai teknologi pembuatan kapal kayu dan terbukti dapat dipelajari sampai kini. salah satunya artefak kapal kuna yang ditemukan di Rembang jawa tengah ,kapal ini sangat istimewa,..karena ditemukan dalam kondisi hampir utuh,..padahal uji carbon atas kapal  mengindikasikan kapal dibuat pada abad 7 masehi. artinya telah hampir 14 abad baru ditemukan sejak terpendamnya kapal ini di dekat pantai sekitar Rembang. bagaimana detailnya ?



Ditemukan Perahu Tertua di Indonesia Dari Zaman Mataram Hindu Pada Abad-7

Beberapa tahun lalu tepatnya pada hari Sabtu tanggal 26 Juli 2008, dipagi hari sekitar pukul 7:30 pagi, beberapa warga di desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah sedang membuat tambak garam. Mereka menggali dengan cara memacul tanah di daerah pesisir tersebut.
Lokasi berada sekitar 400 meter dari pantai yang sekarang, yang mungkin dahulunya wilayah situs ini masih merupakan pinggir pantai. Lalu, secara tidak sengaja mereka, para penggali tambak garam tersebut menemukan bangkai perahu kuno yang kemudian wilayah situs itu dikenal dengan nama Situs Kapal Punjulharjo (klik untuk melihat peta satelit)
Dari hasil identifikasi, jenis kapal berasal dari sekitar abad ke 7 dan 8 setara dengan pembangunan Candi Borobudur. Ini adalah penemuan kapal kayu yang paling komplit dan bisa jadi yang tertua di Indonesia!
Dan penemuan tersebut terlengkap di Asia Tenggara karena kondisi kapal tersebut pada lambung bawahnya masih utuh, dibanding temuan di sejumlah wilayah lain seperti di Sumatera dan juga di negara lain seperti di Malaysia dan Filipina.

Lokasi situs Perahu Kuno Punjulharjo.(sources: arkeologijawa)
Perahu Punjulharjo memberi pengetahuan bagaimana teknologi itu digunakan, mulai dari papan-papan yang dilengkapi dengan tambuku yaitu tonjolan pada bagian dalam dengan lubang-lubang untuk mengikat berbentuk kotak.
Juga ditemukan materi lain pembentuk perahu seperti gading-gading gajah yang membuat bentuk melengkung dibagian lunas perahu, ikatan antara papan dengan gading pada tambuku, bagian haluan, bagian buritan, lunas, dan ditempat lainnya.
Bersamaan dengan perahu kuno tersebut, didalamya juga ditemukan pula kapak, tulang, tongkat ukir, tutup wakul dari kayu, pecahan mangkuk dan tembikar lainnya, juga tempurung kelapa serta kepala patung dari batu.

Picture courtesy: arkeologijawa
Dengan keberadaan tersebut sudah pasti Situs Kapal Punjulharjo merupakan aset Nasional, bukan hanya daerah, dan merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Seperti yang dikatakan oleh peneliti dari Perancis yang ikut meneliti, Prof. Pierre Y Manguin, bahwa Situs Kapal Punjulharjo sangat spektakuler, terutuh yang pernah ada.
Perahu tersebut juga bukan karena karam atau tenggelam, melainkan ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja. “Mungkin karena sudah tua pada waktu itu”, jelas Manguin.
“Oleh karenanya, bangkai perahu tersebut tidak mudah hancur karena rendaman air laut seperti pada situs perahu-perahu kuno ditempat lain”, tambahnya.

Picture courtesy: arkeologijawa
Sepakat dengan Manguin adalah Siswanto, Kepala Balai Yogyakarta. Siswanto menambahkan, hasil uji sampel itu juga mengukuhkan perahu itu sebagai situs arkeologi kelautan tertua dan terutuh yang pernah ditemukan di Indonesia.
Pasalnya, situs perahu sebelumnya hanya tinggal beberapa papan dan tidak berbentuk perahu utuh seperti di Punjulharjo, Rembang ini. Pada tahun 2009 lalu, para peneliti kembali melakukan penelitian lanjutan disitus tersebut.
SITUS KAPAL REMBANG LEBIH TUA DARI BOROBUDUR
Lokasi temuan perahu kuno di desa Punjulharjo yang kemudian dinamakan Situs Punjulharjo sejak tanggal 17-25 Juni 2011 lalu, untuk kesekian kalinya telah diteliti kembali oleh tim dari Balai Arkeologi Jogyakarta yang masih melibatkan seorang arkeolog dari Perancis tersebut.

Peneliti dari Perancis, Prof. Pierre Y. Manguin (courtesy: situskapaltua.blogspot)
Penilitian difokuskan pada desain dan teknologi yang digunakan untuk membuat perahu, guna menentukan dari mana asal perahu.
Ketua Tim Peneliti Novida Abas ditemui di sela-sela kegiatan menjelaskan perahu situs Punjulharjo termasuk kuno. Dari hasil carbon dating diketahui berasal dari abad ke-7 atau 1.300 tahun yang lalu.
“Penelitian lebih fokus seputar desain grafis perahu sedetail-detailnya untuk selanjutnya akan dilakukan rekontruksi bentuk aslinya,”ujar Novida.
Sementara itu arkeolog Perancis Pierre Manguin saat ditemui menjelaskan perahu yang ditemukan identik dengan temuan perahu lain di wilayah Asia Timur dan Tenggara sehingga dinamakan Perahu Nusantara.

Picture courtesy: arkeologijawa
Situs Punjulharjo menurutnya spektakuler seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena perahu yang ditemukan masih cukup utuh sehingga membantu tim peneliti mengungkap daerah asal dan tujuan perahu berlayar.
“Seperti yang kami teliti beberapa temuan sebelumnya, biasanya perahu tenggelam dan menyiskan potongan papan saja. Situs Punjilharjo spektakuler karena masih utuh,” ungkapnya.
Novida sendiri menambahkan, tim peneliti yang dipimpinnya hanya melakukan uji konstruksi dan usia perahu. Sedangkan pengangkatan dan rekonstruksi akan dilakukan tim lain yang kompeten di bidangnya.

Relief kapal laut di candi Borobudur
Kepala Balar Yogyakarta, Siswanto saat dihubungi terpisah menjelaskan perahu kuno berusia jauh lebih tua dibandingkan Candi Borobudur yang dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi.
Beberapa bulan lalu, sampel kayu perahu yang dikirim ke Amerika untuk diteliti melalui teknologi carbon dating telah keluar. Hasilnya laboratorium menyatakan positif sampel itu berasal dari abad ke 7 Masehi atau sekitar era Mataram Hindu.
Siswanto menambahkan, hasil uji sampel itu juga mengukuhkan perahu itu sebagai situs arkeologi kelautan tertua dan terutuh yang pernah ditemukan di Indonesia.
PATUNG ETNIS CINA DAN TONGKAT KOMANDO
Penemuan kapal di Punjulharjo memiliki nilai lebih setelah ditemukannya benda-benda lain yang ada di dalam kapal kuno tersebut.
Benda-benda itu adalah sebuah tongkat yang masih baik, kepala patung batu bercorak perempuan, berbagai macam pecahan keramik dan tulang pinggul, serta tulang-tulang lain yang sudah hancur dan dikuburkan kembali di lokasi.

Artifak-Artifak dari kapal di Punjulharjo
Untuk kepala patung, Lurah Punjulharjo menyebutkan bercorak etnis China. Sedangkan tongkatnya semacam tongkat komando.
Dilihat dari benda-benda yang tidak biasa itu, dimungkinkan pemilik dari benda-benda tersebut bukanlah orang biasa, tapi semacam prajurit.
Demi keamanan agar benda-benda temuan itu tidak hilang, maka secepatnya Kades Punjulharjo menyerahkan temuan warga tersebut kepada Pemda Rembang, untuk dijadikan bukti pertama akan kebenaran penemuan situs tersebut.
SITUS KAPAL PUNJULHARJO, SATU-SATUNYA BUKTI INDONESIA NEGARA MARITIM
Penemuan kapal yang diperkirakan peninggalan abad 7-8 masehi menurut Prof. PY Manguin seorang ahli kapal dunia dari Perancis merupakan satu-satunya bukti sejarah yang ada bahwa Indonesia adalah Negara Maritim.
Menurut Siswanto salah seorang peneliti, penelitian hingga tanggal 25 Juni 2009, diharapkan bisa merekonstruksi ulang teknik pembuatan perahu Situs Kapal Punjulharjo yang sambungan antar kayunya hanya direkatkan dengan tali ijuk.
Bisa dikatakan bahwa komponen dan konstruksi pada bagian dalam kapal berteknologi rumit. Dan teknologinya berciri khas Asia Tenggara namun tampak nyaris sempurna di situs ini.

Kapal Borobudur, Samudera Raksa sedang berlayar di Tanjung Priok, Jakarta (2003). dalam Ekspedisi Cinnamon. Dari Jawa hingga ke Accra, Ghana di pantai barat benua Afrika, membuktikan bahwa hal tersebut memang terjadi bagi kapal tradisional dengan cadik ganda persis seperti awal abad 8 Masehi yang tergambar pada relief di Candi Borobudur. Namun sebelumya terlebih dahulu akan berlayar ke Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) di Afrika Selatan kemudian barulah ke Accra di Afrika Barat. Beberapa saintis percaya kapal ini dibuat oleh orang Indo-Melayu kuno.
Perahu ini adalah perahu berciri-khas Nusantara dan dari besarnya, perahu ini berbobot sekitar 60 ton serta dapat diawaki oleh 12-24 orang awak kapal.
Perahu ini terdiri dari beberapa komponen kayu yang terdiri dari kayu papan untuk dinding dan lunas perahu, pasak, lalu lengkung kapal menggunakan gading gajah,tambuku, tali ijuk dan stringer.
Uji laboratorium menunjukkan sample jenis kayu yang digunakan untuk membuat perahu kuno ini juga ada beberapa macam, diantaranya kayu Nyatok berupa papan untuk lambung perahu, kayu Putih untuk pasak, dan kayu Kuling untuk stringer.
Kayu-kayu tersebut banyak berada di wilayah Asia Tenggara khususnya di pulau Sumatera dan di pulau Kalimantan.
KAPAL AKAN DIAWETKAN
Kapal kuno di situs Desa Punjulharjo, Kecamatan Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akan segera direndam dengan cairan kimia jenis polietilen glikol (PEG) untuk mengawetkan.
Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Kabupaten Rembang Edi Winarno mengatakan perendaman situs produk abad ke-7 Masehi tersebut dilakukan dengan cairan kimia jenis PEG 40. Waktu yang diubutuhkan  untuk itu selama satu hingga dua tahun.
“Kapal kuno tersebut akan ditempatkan dalam ‘cangkang’ (sejenis bejana besar) dan direndam dalam 72.000 liter cairan PEG 40. Perendaman ini untuk mengeluarkan kadar air dari dalam kayu kapal,” katanya.
Dia menyebutkan cairan PEG 40 sebanyak 72.000 liter tersebut senilai Rp. 2,3 miliar. Setelah perendaman pertama selesai dilakukan, maka kapal akan diangkat dan direndam kembali dalam cairan kimia jenis polietilen glikol (PEG) 4000.

Picture courtesy: arkeologijawa
“Kali ini, perendaman dimaksudkan untuk mengisi pori-pori dalam kayu kapal kuno tersebut. Waktu perendaman sama, yakni antara satu hingga dua tahun,” kata dia.
Perendaman kapal kuno dengan cairan kimia, kata Edi, merupakan rekomendasi dari Direktorat Jenderal Benda Cagar Budaya Bawah Air dan Peninggalan Kolonial Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Konservasi Borobudur Magelang, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, dan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk mengawetkan situs kapal kuno tersebut.
“Baik pada perendaman pertama dan kedua, cairan PEG yang diperlukan masing-masing sebanyak 72.000 liter atau senilai dua kali Rp2,3 miliar,” kata dia.
Menurut Edi, berdasarkan kajian Direktorat Jenderal Benda Cagar Budaya Bawah Air dan Peninggalan Kolonial Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, pengawetan kapal kuno menggunakan cairan kimia jenis PEG lebih efektif dibandingkan menggunakan cara lain.
“Pengawetan dengan cairan kimia jenis PEG cukup dengan dua kali perendaman itu. Sementara, pengawetan dengan penyemprotan alkohol atau perlakuan temperatur dinilai terlalu mahal.”
“Penyemprotan dengan alkohol misalnya, harus dilakukan secara terus menerus atau secara reguler sepanjang masa,” kata dia.
Ia mengatakan, karena pengawetan kapal kuno memerlukan waktu hingga empat tahun, maka pembangunan museum bahari terpadu di kawasan situs kapal kuno Punjulharjo baru akan bisa diselesaikan paling cepat 2017.
“Kami berharap, selama masa perendaman dan pembangunan museum, para arkeolog dan antropolog bisa mendampingi pelaksana pembangunan. Ini penting untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam pembangunan museum tersebut,” katanya.
Dia mengungkapkan, pengawetan (perendaman kapal kuno dengan cairan kimia jenis PEG) akan dilakukan pada awal 2012.

Picture courtesy: arkeologijawa
“Karena itu, saat ini, kami masih fokus menjaga kelembaban situs kapal kuno dengan merendamnya dalam air dan menutupnya dengan kain. Ini untuk melindungi sementara situs dari kerusakan. Sebab, jika kering, situs kapal akan mudah rusak,” kata dia.
Dia menambahkan, sembari pengawetan dilakukan, Pemerintah direncakan mulai membangun museum bahari terpadu berskala nasional itu pada akhir 2012. (antara)
PERAHU JANGAN DIPINDAH
Balai Arkeologi Yogyakarta juga meminta agar perahu kuno yang ditemukan di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tidak dipindahkan. Pemindahan perahu itu dapat menghilangkan nilai historis perahu dan lokasi temuan.
Hal itu dikemukakan Kepala Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta Siswanto ketika berkunjung di situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Februari 2012.

Salah satu artefak: Fragmen Arca / Kepala Patung Batu, yang ditemukan di peranu kuno Punjulharjo.
Menurut Siswanto, berdasarkan hasil uji sejumlah sampel perahu, kayu dan tali ijuk, di Amerika Serikat, perahu Punjulharjo berasal dari abad VII. Lokasi temuan berada di tambak yang dahulu diduga pantai.
“Perahu itu termasuk benda cagar budaya bergerak. Namun kami merekomendasikan jangan sampai perahu itu dipindah untuk mempertahankan kesejarahannya,” kata dia.
menambahkan, Balar mengusulkan agar perahu diawetkan di lokasi. Setelah itu, posisi perahu bisa ditata di dalam air atau diangkat ke permukaan air dengan syarat tidak boleh jauh dari lokasi temuan.
Perahu kuno itu ditemukan sejumlah warga Desa Punjulharjo akhir Agustus 2008. Perahu kuno yang kurang lebih masih utuh sekitar 70 persen itu memiliki panjang sekitar 17 meter dan lebar lima meter.
Di dalam perahu itu ditemukan kepala arca wanita berparas etnis Tionghoa yang terbuat dari batu, patahan tongkat kayu sepanjang sekitar 40 sentimeter, tulang manusia, dan sejumlah peralatan dapur. Saat ini, benda-benda itu diamankan Pemkab Rembang.(Kompas)
FILM PERAHU NUSANTARA SITUS PUNJULHARJO
Situs Punjulharjo di Rembang, Jawa Tengah menjadi satu-satunya situs perahu kuno yang memperlihatkan bentuk utuh perahu nusantara abad ke-7  masehi.
Perahu yang ditemukan oleh penduduk saat menggali lahan untuk tambak garam ini sempat menyita perhatian arkeolog dalam dan luar negeri. Bukan cuma bentuknya yang relatif utuh tetapi juga terungkapnya data teknologi khas perahu nusantara yang nyaris lengkap.

Picture courtesy: arkeologijawa
Tambuku, jenis-jenis ikatan tali ijuk, pasak, dan komponen lain yang belum pernah ditemukan sebelumnya benar-benar menjadi data yang luar biasa penting bagi perkembangan arkeologi maritim, khususnya di Indonesia.
Film tentang perahu kuno ini bukan hanya bercerita tentang situs, tetapi juga menggambarkan bagaimana para arkeolog dihadapkan pada kondisi situs yang unik sehingga memaksa menggunakan teknik-teknik ekskavasi yang khusus. Diceritakan pula rekonstruksi teknis, kisaran kapasitas dan jalajah, bahkan jenis-jenis kayu yang digunakan.
Film Perahu Nusantara Situs Punjulharjo (lihat video dibawah) merupakan film ke-3 yang diproduksi oleh Balar Jogja dalam tahun 2009. Film berformat DVD Video dan VCD ini berdurasi 22′ 33″ dengan narasumber ahli arkeologi Maritim Prof. Dr. PY Manguin (EFEO-Prancis) dan Drs. Lucas PK, DEA. (arkeologijawa)
Ancient Vessel Found at Punjulharjo Village on Rembang in Central Java, Indonesia 
sumber :https://indocropcircles.wordpress.com/2012/02/13/ditemukan-perahu-tertua-di-indonesia/

87 komentar:

  1. semoga dengan ditemukan kapal nusantara ini bisa menjadikan kita bahwa bukti indonesia memang negara maritim, dan juga bahwa indonesia sudah mampu membuat kapal dengan gayanya sendiri dan mampu bertahan hingga saat ini dan masih utuh daripada temuan dari negara lainnya

    BalasHapus
  2. sangat bermanfaat karena pada zaman dahulu menggunakan keterampilan tangan dan menggunakan akal pikiran
    terimakasih infonya

    BalasHapus
  3. kenapa kok bahan dari alam seperti tali dari ijuk itu lebih kuat dibandingkan bahan bahan sekarang .... meskipun itu sudah direndam oleh air garam lebih 14 abad lamanya? bagaimana penjelasannya ... mohon bimbingannya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tali itu yang jelas punya sifat ulet apalagi saat disatukan daengan pilinan ...dan dia juga bersifat tahan terhadap sifat korosif pada air laut

      Hapus
  4. untuk bagian layar dan komponen sejenisnya apa tidak ditemukan juga disekitar tempat tsb?mohon dijelaskan,teriamaksih

    BalasHapus
  5. waaw ternyata kapal punjulharjo, usianya lebih tua daripada candi borobudur. dan bagian" kapalnya juga cukup lengkap dan masih utuh.

    BalasHapus
  6. ikatan tali ijuk sangat berguna juga ya bagi sambungan sebuah kapal kayu kuno ,trimakasih saya jadi tau bahwa ijuk juga dapat mengikat sebuah kayu dirakit menjadi kapal dengan kuat :)

    BalasHapus
  7. Dengan ditemukan perahu musantara ini, bisa menjadi pelajaran bahwa hanya menggunakan bahan bahan alami bisa membuat kapal dengan kuat..

    BalasHapus
  8. saya menjadi lebih tauu bagaimana kapal kuno terbuat dengan bahan - bahan, cara -cara yang sederhana pada zaman nya

    BalasHapus
  9. izin bertanya pak, apakah teknik konstruksi ikatan ijuk,tali rotan dan pin kayu hingga sekarang masih dipakai?. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai hari ini masih dipakai....meskipun pembuatan kapal kayu menghadapi kendala sulitnya bahan.

      Hapus
  10. sangat bermanfaat,setelah saya membacanya saya mengerti bahwa indonesia juga punya bahan yang sangat kuat sampai kapal tertua pun terdapat di indonesia dan dari bahan indonesia juga. good job !!!

    BalasHapus
  11. alhamdulilah dapat ilmu lagi bahwa di Indonesia ada peninggalan sejarah kapal kayu yang usianya bahkan lebih tua daripada candi borobodur dan terbuat dari bahan tradisional seperti ijuk. wajib di rawat agar generasi masa depan bisa mengetahuinya

    BalasHapus
  12. terimakasih dengan ilmu dan pengalaman nya ini sangat bermanfaat semoga bisa jadi inspirasi saya ke depan untuk membuat kapal kayu

    BalasHapus
  13. Sangat bermanfaat, setelah saya membaca saya bisa mengetahui bahwa di indonesia mempunyai kapal tertua yang berada di kota rembang jawa tengah. yang secara tidak sengaja ditemukan oleh warga tersebut.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. dengan penemuan kapal kayu tersebut, mengispirasi saya untuk kedepanya membuat kapal tidak harus dengan bahan" modern yg mahal" . bahwa kapal kayu tersebut konstruksi nya dengan bahan alami seperti kayu dan papan" dan bahan lainya yg sederhana...
    Kapal tersebut juga sangat kuat, sudah sekian tahun masih utuh hingga sekarang..
    makasih atas infonya sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  16. sangat bermanfaat sekali:) tetapi, saya kurang paham tentang "tambuku" kalau boleh tau apa ada penjelasannya yang jelas agar mudah dipahami. terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Papan-papan perahu itu memiliki tonjolan berbentuk segi empat, disebut tambuku. Pada bagian tambuku dan bagian tebal papan terdapat lubang-lubang kecil untuk memasukan tali ijuk untuk menyambung antarpapan perahu.

      Hapus
  17. terima kasih pak ilmunya,saya menjadi paham bahwa kayu juga bisa dijadikan bahan untuk pembuatan kapal

    BalasHapus
  18. dengan mengetahuan kapal-kapal zaman peradaban/zaman dahulu saya bisa lebih mengetahui kontruksi kapal dahulu dan saya bisa belajar membuat kapal tanpa harus menggunakan alat serumit seperti saat ini dan juga saya lihat bagian kontruksi kapal Punjulharjo masih terlihat bentuk kapalnya.
    semoga apa yang saya baca dari info ini memberi maanfaat yang lebih....

    BalasHapus
  19. terima kasih... saya jadi tau bahan kapal tradisional indonesia pada zaman dulu

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah setelah membaca dari blog ini, saya memahami bagaimana cara nya mengawetkan kapal kuno yang terbuat dari bahan kayu.

    BalasHapus
  21. terima kasih,sangat bermanfaat. dengan membaca sejarah kapal punjulharjo,ternyata Indonesia memang hebat bisa mempunyai perahu tertua di asia.

    BalasHapus
  22. alhamdulillah nambah ilmu, terima kasih pak

    BalasHapus
  23. alhamdulillah setelah saya membaca blok ini, saya bisa menbah ilmu tentang patung kuno dan ikatan pada kapal kayu tradisional dan bahan pengawetan kapal kuno

    BalasHapus
  24. Pak saya mau bertanya apakah kapal itu pernah berlayar di lautan dan kenapa kapal itu bisa terendam di air pak?

    BalasHapus
  25. Pak saya mau bertanya apakah kapal itu pernah berlayar di lautan dan kenapa kapal itu bisa terendam di dalam tanah pak?

    BalasHapus
  26. Pak saya mau bertanya apakah kapal itu pernah berlayar di lautan dan kenapa kapal itu bisa terendam di dalam tanah pak?

    FIRNANDA HERMALIA PUTRI XI-IK (14)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pernah lah......ada kisah yang menyelimuti perjalanan perahu ini, bisa jadi saat terakhir perahu ini di layarkan dalam rangka tugas tertentu menuju titik tujuan yg belum kesampaian,...atau adanya gangguan kesehatan bagi awak perahu/nakhoda sampai dia meninggal sehingga perahu dipinggirkan begitu saja.

      Hapus
  27. Pak saya mau bertanya apakah kapal itu pernah berlayar di lautan dan kenapa kapal itu bisa terendam di dalam tanah pak?

    BalasHapus
  28. Pak saya mau bertanya kapal tersebut pernah berlayar ke laut/pulau mana saja?
    Dimas Aditya Nugroho (XI-IK) 11

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau melihat ukuran dan konstruksinya...perahu ini bisa dilayarkan ke seluruh area sekitar kepulauan di asia tenggara, kep polynesia bahkan lebih jauh lagi

      Hapus
  29. Bagai mana kondisi kapal itu sekarang,dan dimana kapal itu diletakan. Juga apa yang dimaksud cairan PEG

    BalasHapus
  30. Assalamualaikum saya Rizki Wahyu Aulia dari kelas XI-IK (32) mau bertanya, apakah kapal tersebut masih bisa digunakan? Secara rangkanya masih utuh pada waktu penemuannya. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaykum salam....kapal itu jadi bahan kajian sekaligus peninggalan sejarah yg harus diselamatkan. jadi tidak untuk dipakai berlayar

      Hapus
  31. Izin bertanya pak, berapa berat muatan yang dapat ditampung oleh kapal kuno tersebut?

    Ayu Hanifah Windarti (XI/IK- 06)

    BalasHapus
  32. Pak saya mau bertanya,dimana letak kapal dan kondisinya sekarang. Dan cairan PEG itu bagaimana prosesnya.

    Nama: Abil Khoiri Alhusein (01) XI-IK

    BalasHapus
  33. Pak saya mau bertanya, bagaimana cara pengawetan kapal tersebut agar kapal tersebut tidak rusak?

    Nama: Laurensia nila/20 XI-IK

    BalasHapus
  34. Pak saya mau bertanya,kenapa bangkai perahu kuno tersebut tidak digali lagi supaya terlihat jelas struktur dan bentuk perahu kuno tersebut? Sailendra Dwi A (XI-IK/33)

    BalasHapus
    Balasan
    1. silakan simak ini https://jateng.tribunnews.com/2019/07/31/kawasan-pecinan-lasem-hingga-situs-perahu-kuno-punjulharjo-di-rembang-akan-dicagarbudayakan

      Hapus
  35. itu gambar adalah foto saat awal ditemukan...sekarang perahu itu telah di amankan ditempat yg lebih terlindung. baca ini perhatikan gambarnya https://jateng.tribunnews.com/2019/07/31/kawasan-pecinan-lasem-hingga-situs-perahu-kuno-punjulharjo-di-rembang-akan-dicagarbudayakan

    BalasHapus
  36. Pak saya mau bertanya, kapal itu dulunya difungsikan untuk apa? Dan muatannya hingga berapa orang?

    Nama: Muhammad Rijalul Falah (28) XI-IK

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo memperhatikan dari property yang tersisa dikapal ....sepertinya kapal ini milik pribadi kalangan bangsawan. kapasitas sekitar 10-15 orang

      Hapus
  37. Perkenalkan nama saya Moch.Agus Firmansyah.
    Bagaimana dengan perkembangan rekonstruksi perahu itu? Apakah dibuat rekaan nya / hanya diawetkan saja?
    Dan beberapa situs yang ditemukan termasuk dalam peninggalan kerajaan kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari uraian artikel diatas,....yg disimpan utk diawetkan itu artefak aslinya. apakah termasuk peninggalan kerajaan ..?bisa iya bisa tidak...karena tak ada simbol simbol kerajaan tertentu yang tersisa disana

      Hapus
  38. Dari hasil "carbon dating" diketahui berasal dari abad ke-7 atau 1.300 tahun yang lalu.
    Pertanyaannya "carbon dating" itu apa?

    Nama: Hafidz kurniawan (16) XI-IK

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu uji untuk mengetahui umur obyek benda memakai dasar uji kandungan karbon pada benda yang di uji

      Hapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. Assalamualaikum pak saya mau bertanya. Pak bagaimana caranya menyambung sebuah kapal dengan menggunakan teknik konstruksi ikatan ijuk, tali rotan dan pin kayu?

    Fitria Choirul Nisa
    XI-IK (15)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaykum salam..... pertanyaan bagus
      pertanyaanmu mengarah pada bagaimana menyatukan kunstruksi lambung kapalnya. jadi secara sederhana dapat dijelaskan tiap lajur papan kulit itu harus mengikat kuat dengan gading sekaligus mengikat dengan lajur papan kulit di sebelahnya dan harus kedap. pengikatan ini antara lajur papan kulit dengan gading/rangka melintang kapal dimatikan memakai pasak kayu, bukan sekrup atau baut logam. pasak kayu dipilih dari jenis kayu yang berserat kuat arah memanjang pasak atau minimal dari jenis kayu yang setara dengan jenis papan kulit lambung.. nah antara gading 1 dengan gading sebelah sepanjang kapal, itu diperkuat dengan adanya penguat bujur /senta kapal. bisa dipasang di senta sisi, senta dek, senta alas, senta bilga. pada ikatan konstruksi konstruksi itu tali ijuk di gunakan karena alasan kuat, ulet dan awet.

      Hapus
  41. Pak mau bertanya,Jenis kayu apa yang dipakai kapal tersebut dan Mengapa kayu tersebut tahan lama pak?

    Nama : Vina Laura Putri/XI-IK/34

    BalasHapus
    Balasan
    1. jenis kayu dari klas kuat klas awet tingkat 1. tentunya klasifikasi secara umum adalah kayu yang disaratkan untuk pembangunan perahu/kapal kayu. dipasaran di kenal nama kayu jati, kayu ulin/besi, kayu bangkirai, kayu merbau,dan masih ada banyak lagi.
      tahan lama karena secara mendasar jenis kayu yang di pakai bagus kwalitasnya

      Hapus
  42. pertanyaan bagus,... kayu itu kuat ada beberapa sebab. 1. jenis kayu yang dipilih memang kwalitas klas kuat dan kelas awetnya kategori terbaik. misal kayu ulin, kayu jati,. 2. kayu tak mudah busuk karena bisa jadi pilihan bahan kayu perahu ini jatuh pada kayu yang kategori makin direndam air dia makin kuat(apalagi di air laut) contohnya kayu ulin/kayu besi...3. area berlayarnya perahu ini ya di laut/air asin ya di sungai/air tawar....sehingga binatang yang biasa nempel di lambung luar perahu dan sering merusak lambung itu tak pernah krasan nempel berlama lama di lambung, akibatnya lambung perahu selamat.

    BalasHapus
  43. Pak saya mau bertanya,yang dimaksud komponen dan konstruksi pada bagian dalam kapal berteknologi rumit,rumitnya seperti apa dan apa saja jenis teknologi yang digunakan dalam kapal?

    Nama : Intan Aprilia H.
    Kelas : XI-IK/18

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaa....setidaknya teknologi ini pada masa itu dikategorikan tidak mudah .maka di sebut rumit.
      coba cermati ,...
      1.bagaimana kayu harus dibentuk menjadi gading yang kudu mengikuti lengkung lambung arah melintang kapal, dan bentuk lengkungnya tidak selalu sama di setiap posisi gading ..?
      2.lalu lajur papan kulit harus bisa di tekuk menikuti bentuk lengkung lambung kapal arah memanjang dan arah melintang plus papannya sangat disarankan tidak boleh retak apalagi pecah, sebab akan mempengaruhi kekedapan lambungnya.
      3.pengikatan antara kulit dengan gading, harus kuat,awet dan kedap.ijuk terlibat sebagai penguat, pengokoh bentuk lengkung lambung kapal . semua bahan dari sumber alami bukan pabrikan , teknologi yg diterapkan tentu tak semudah saat bahan industri pabrikan tersedia seperti saat ini.

      Hapus
  44. Pak Saya Mau Bertanya, Untuk Kapal Di Nusantara Itu Dipengaruhi Oleh Bangsa Mana? Atau Tidak Dipengaruhi siapapun?

    Nama: Deva Irfansyah Firdaus(09)XI-IK

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan bagus.
      maaf ya kalo penjelasan saya terkesan agak "sombong"....ternyata kemajuan teknologi pelayaran negara britanica sampai di juluki king of the sea in the world....adalah karena mereka pernah berguru cara membuat kapal yang tangguh dilautan pada para pembuat perahu di nusantara, tepatnya sekitar sumatera malaka. sedangkan kapal junk dengan layar trapesium yang jadi trade mark kapal RRC-hongkong ,..ternyata adalah mengadopsi bentuk kapal Jung milik kerajaan mojopahit yang pada masanya merupakan kapal induk terbesar didunia dan paling di segani oleh bangsa lain

      Hapus
  45. Pak mau bertanya,jenis lambung kapal kuno tersebut berbentuk apa?
    Dan jenis tali ijuk yg digunakan sebagai pengait terbuat dari bahan apa?




    Nama:M.Aswin
    Kls:XI/IK

    BalasHapus
    Balasan
    1. bentuk lambungnya sangat dekat dengan bentuk lambung bentuk U. tali ijuk itu adanya dari hasil samping pada tanaman kolang kaling, aren.... coba googling tanaman penghasil ijuk

      Hapus
  46. karena kayu yang dipakai memang pilihan dan berkwalitas baik.terendam di area yang masih tergolong asin karena area pertambakan dekat pantai

    BalasHapus
  47. Pak saya mau bertanya (Desi. XI_IK.08)
    Apakah sekarang masih ada yang menggunakan kapal yang terbuat dari kayu papan, pasak,lengkung kapal menggunakan gading gajah,tambuku, tali ijuk dan stringer?

    BalasHapus
    Balasan
    1. istilah gading gajah untuk rangka melintang kapal...itu pemakaian istilah yang kurang tepat bagi para orang yang awam dengan dunia perkapalan. termasuk munculnya tulisan itu pada artikel diatas. yang bener ya gading kapal...begitu.
      soal pemakaian kayu untuk akapal ,..masih ada dibuat hingga kinitali ijuk pun kadang masih dipakai, stringer itu pun dipakai sebagai komp[onen penguat konstruksi.

      Hapus
  48. Saya ady firmansyah, izin bertanya pak seputar kapal kuno trsb, kira kira berapa GT kapal yang dimiliki kapal kuno itu dan kenapa bahan dasar kayu itu masih kuat meskipun terendam di laut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekitar3-5GT......kayu yang di pakai memenuhi kwalifikasi sebagai kayu untuk membuat perahu/kapal. yakni klas kuat awet memenuhi sarat

      Hapus
  49. Pak saya mau tanya, bagaimana bisa perahu dengan rakita komponen berbahan tali temali dan pengeleman dari bahan terdahulu kuat dibandingkan dengan komponen sekarang?

    Nama : Anwar Hafid
    Kelas : XI-IK/03

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya cenderung menyatakan perahu ini lebih awet......alasan sederhananya adalah pilihan kayunya yang memang berkwalitas bagus, dan teknologinya yang mampu menyatukan semua unsur bahan alami tandi menjadi 1 konstruksi perahu/kapal yang mumpuni. sisa sisa kemampuan itu masih ada sampai kini.

      Hapus
  50. assalamualaikum pak saya ari muji astutik, saya mau bertanya pak di blog punjulharjo ada kata *"kapal akan tetap dijaga kelembabannya"* itu kenapa pak. apakah untuk mejaga kapal tetap awet atau bagaimana pak ? dan kelembaban itu maksudnya bagaimana pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaykum salam...
      iya....bahasa ini tentu merujuk maksud agar kadar %tase air di udara yang mempengaruhi kapal agar dijaga konstan. biar tak terjadi perubahan yang frontal .berakibat kurang baik terhadap kekokohan badan perahu/kapal itu

      Hapus
  51. Pak saya mau tanya kapal tersebut bisa menampung berapa banyak orang? Dan apakah kapal tersebut masih menggunakan bantuan layar untuk bergerak?

    Nama: Loengga Pramudya
    Kelas: XI-IK(21)

    BalasHapus
    Balasan
    1. melihat ukurannya.... perahu ini masih mampu mengangkut sampai 15-20 orang (batas aman).
      layar digunakan sebagai penggerak utama perahu.

      Hapus
  52. apakah kontruksi yang berada dikapal tersebut masih lengkap apa ada yang sudah hilang karena terjadi tenggelamnya kapal tersebut dan bagaimana cara kontruksi tersebut bisa awet / tahan lama?
    Nama: Eka Rahma Widya Sari
    Kelas/No. Absen: XI-IK / 13

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo di penjelasan artikel kondisi prahu nyaris utuh. artinya tidah utuh 100%.
      sepertinya yang tak nampak adalah geladak haluan, plus tempat dudukan kemudi yang (tampaknya)sudah patah /hilang, juga tiang penyangga layar perahu.
      kalo konstruksi biar awet saat dipakai...ya tentu dengan perawatan. mereka para pendahulu itu telah mampu secara teknologi membuat +merawatnya

      Hapus
  53. Nama : Dina Puspita Sari
    Kelas : XI-IK (12)
    Mengapa Bagian Kapal tersebut seperti bentuk dan data dalam kapalnya masih Bagus atau masih kokoh meskipun terpendam dalam tanah sangat lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kwalitas bahan perahu bagus...dan area terendam di seputar pantai yang airnya bersifat mengawetkan kayu

      Hapus
  54. Pak saya mau tanya, mengapa pengawetan kapal kuno memerlukan waktu hingga 4 tahun?

    Nur alfiansyah
    XI-inteirior kapal
    29

    BalasHapus
  55. Lambung Kapal yang terbuat dari kayu nyaris utuh, dan kayu yang digunakan kapal tersebut bisa dibilang sangat awet. Pertanyaan saya Jenis kayu apa yang digunakan Kapal tersebut ? Dan pada Jaman dahulu selain menggunakan Kontruksi Tali ijuk , apakah ada konstruksi lain pada jaman dahulu selain yang disebutkan di blog ini ?

    Arya Beno Chavvah
    XII-IK/06

    BalasHapus
    Balasan
    1. jenis kayu dari klas kuat klas awet tingkat 1. tentunya klasifikasi secara umum adalah kayu yang disaratkan untuk pembangunan perahu/kapal kayu. dipasaran di kenal nama kayu jati, kayu ulin/besi, kayu bangkirai, kayu merbau,dan masih ada banyak lagi.
      tahan lama karena secara mendasar jenis kayu yang di pakai bagus kwalitasnya.......ada konstruksi tambuku

      Hapus